Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita saya “LEM BIRU” alias Beli Laptop Baru untuk Menunjang Pekerjaan

Hai, saya Irfan Prastiyanto. Mungkin ini adalah cerita pertama saya di platform blog personal ini. Sebenarnya saya punya blog lain sih tapi isinya tentang desain grafis yang anda bisa buka di www.desainew.com Memang bukan blog tentang pribadi/cerita tapi fokus tentang desain grafis berbasis open source. Nah, disini saya akan ceritakan pengalaman saya ketika membeli notebook baru. Karena sudah waktunya upgrade atau bisa dibilang “LEM BIRU” (“Lempar beli baru” bahasa gaul/kerennya). Oke, mari dengarkan cerita saya bagaimana saya kok bisa memilih notebook lenovo ideapad 3 Core i5 Gen 11 ini.

Awalnya, saya berencana ganti laptop sejak 2 tahun yang lalu. Dan sejak saat itulah saya mulai menabung. Mulai dari menyisihkan gaji, berusaha update konten youtube, sampai nyari project fleelance. Kadang ada aja pengeluaran yang emang HARUS dikeluarkan dan gak bisa ditunda. Seperti perpanjang STNK motor 5 tahunan pada November tahun kemarin, bayar kontrakan, servis motor, ganti ban, hingga perpanjang sim. Haduh… Kapan beli laptopnya kalau kayak gini? Pikirku…

Dalam waktu itu, saya juga meriset brand laptop apa yang terbaik menurut versi saya dan sesuai budget (Budget saya 12 Juta). Kan saat ini laptop/komponen komputer lagi naik-naiknya. Mengapa bisa naik? Setelah saya telusuri berita dan channel youtube, ternyata penyebabnya adalah kelangkaan chip tapi permintaan semakin naik, belum lagi stok VGA yang semakin diburu para miner yang bisa juga mempengaruhi harga komponen lain seperti RAM, SSD, dll. Pada beberapa bulan lalu, sempet ada terobosan mining crypto menggunakan SSD. wadoooohhh… Saya pun cuma bisa bersabar, dan berharap bisa cepet kebeli laptopnya. Karena harga laptop sekarang emang sudah naik terutama laptop kelas bawah yang menggunakan prosesor celeron atau sekelasnya.

Nah disini saya tidak memburu laptop celeron ya. Karena dibutuhkan dalam kerja saya yang berfokus desain grafis dan main wordpress. Disini saya sudah mantep dengan prosesor Intel Core i5 Gen 11 yang cukup jika menjalankan android studio (karena rencananya saya belajar ini). Pada awalnya saya bingung memilih antara Core i5 Gen 11 atau Gen 10 yang lebih murah. Terus kalau memilih Core i5 Gen 11, sebaiknya pakai NVIDIA atau tidak? Sempet saya kepikiran menggunakan AMD Ryzen 5000 series yang harganya terjangkau tapi performa mantul. Memang sih, AMD paling terdepan inovasinya dibanding Intel. Tapi setelah saya riset di internet saya pilih Intel. Karena AMD mungkin menurut saya belum stabil meski gak banyak sih kalau untuk ngetik-ngetik sih oke (CMIIW) namun pas digunakan software tertentu beberapa ada masalah. Anda bisa liat di grup facebook aja. Bukannya saya menjelekkan AMD ya, saya akui AMD saat ini tercepat dengan fabrikasi 7nm. Udah cepat, hemat daya pula. Untuk Intel emang bukan tercepat cepat, serta masih pakai fabrikasi lama, namun stabil saat diajak kerja (ini menurutku lho ya).

Untuk brand laptop sendiri kenapa saya pilih lenovo itu banyak alasannya. Saya sangat berterima kasih kepada channel IT di youtube seperti DK ID, Calosa Gadget, Kharisma Kencana, Suka IT, dan Tech and Tips mengenai informasi dunia per-laptop-an di Indonesia. Disini saya ada pilihan brand terkenal seperti HP, ASUS, Lenovo, dan MSI (Maaf karena saya tidak pilih brand lokal). Untuk brand HP, memang kuakui desain eksteriornya tampak mewah tapi mahal pilihannya pun sedikit (efek langka mungkin). Untuk brand MSI emang keren juga, minimalis, tapi yang murah cuma ada core i3 diatasnya mahal. Nah tinggal antara ASUS dan Lenovo nih. Oh iya, mahal disini maksud saya tidak sesuai budget yang saya miliki lho. Budget saya sekitar 12 juta.

Disini saya cukup bingung memilih antara ASUS dan LENOVO. Dalam salah satu video, lupa channel mana. Ada adu benchmark antara notebook ASUS dan LENOVO dengan spesifikasi yang sama tapi harganya beda (lebih murah Asus). Dan ternyata lebih unggul LENOVO dalam hal bechmark. Terus kata “reviewer “mengetik di notebook lenovo lebih nyaman, kemudian ada tombol privacy webcam, lalu bisa atur memori VGA di Bios kalau di Ryzen, dan juga kita bisa cari nama komponen lengkap di website lenovo.

Setelah mantap dengan brand LENOVO, saya tinggal nyari toko laptop yang sesuai budget. Karena ada toko yang stoknya ada, ada yang kosong, ada yang mahal, murah, dll. Karena saya tinggal di kota Surabaya. Saya sempatkan main di HiTech Mall. Dan disana lumayan sepi dan saya pun tidak bisa membandingkan harga antara satu toko dengan toko yang lain. Karena itu saya pindah ke ITC Mall karena banyak dari toko di HiTech Mall yang pindah ke sini. Dan saya berangkat jam 10:15 ke ITC Mall. Karena tujuan saya membandingkan harga di toko paling rame yaitu LAPTOP ONE dengan toko lain. Memang di toko LAPTOP ONE ini menurut saya lebih murah, dan cukup banyak bonusnya seperti include anti gores, dll. Tapi antrinya itu lho lamaaa.

Pengalaman cerita beli laptop notebook baru merk lenovo core i5 generasi 11 di ITC Mall Surabaya

Kemudian saya menemukan beberapa toko salah satunya MURAHKOM di pojokkan. Terpajang ada Lenovo Core i5, Ram 8GB, SSD 512GB, VGA Nvida, Layar IPS dengan harga 11,7 jutaan. Namun kalau di toko LAPTOP ONE, sama seperti spek diatas tapi dengan RAM 12GB namun layar belum IPS. Nah ini cukup membuat saya dilema selama 2 jam an mikir hehehe. Akhirnya saya memutuskan membeli laptop ke toko MURAHKOM. Karena mempertimbangkan malas mengantri, dan memilih layar IPS biar saya betah berlama-lama di depan laptop.

Incaran laptop notebook lenovo core i5

Toko MurahKom yang ada di pojokkan lantai 2 ITC Mall Surabaya

Setelah deal, saya dibukakan laptopnya. Dan saya terkagum dengan laptop tahun sekarang. Tampak minimalis dengan bezeless yang tipis di kanan dan kiri. Beratnya juga lebih ringan dibanding dengan laptop saya dulu. Dan ketika dinyalakan, wuiihhh layarnya lumayan gonjreng dibanding layar TN (ya meski lebih gonjreng AMOLED). Maklum ini pertama kali saya pegang laptop layar IPS dengan resolusi Full HD. Sebelumnya saya lebih sering dengan laptop layar TN dan resolusi mentok HD. Disana saya tes suara, gambar, wifi, dll. Dan saya coba shutdown lalu tutup laptopnya. Karena saya lupa menaruh penyekatnya, saya buka kembali laptopnya. Dan lho lho lho, kok nyala otomatis mirip kaya Macbook donk. Nanya sellernya emang gitu kok, kalau mau disable, bisa lewat biosnya.

Dan akhirnya deal dan melakukan proses pembayaran. Disini saya melakukan transfer melalui BCA dan tidak cash (karena takut bawa uang banyak). Untuk harganya 11.750.000. Oh iya, untuk garansi laptop lenovo ini 2 tahun dan untuk bonusnya saya hanya dapat tas laptop saja meski saya berharap lebis sih. Kemudian sekalian saya beli dan pasang Anti Gores di toko sebelah (lupa namanya di beri tahu sellernya) dengan biaya 65.000. Dan tabungan pun tersisa sekian ratus ribu, berharap bisa cukup untuk sebulan.

Sekitar jam 15:00 saya memutuskan untuk pulang. Setelah saya sampai di rumah. Saya lupa kok ndak sekalian saja beli mousenya. hadehhh. Sampai saat menulis cerita ini, saya tidak menggunakan mouse. Ada sih mouse lama, cuma ya juga waktunya ganti baru karena udah lima tahunan juga (klik mouse dan scrollnya udah nggak enak). Saya rasa cukup ini saja cerita pengalaman saya membeli laptop baru ini. Terima kasih telah meluangkan waktu anda membaca cerita saya ini.

----

Disclaimer : Semua brand laptop menurut saya bagus semua terutama brand global. Setiap brand memiliki kelebihan dan kekurangan tinggal disesuaikan saja sama kebutuhan dan budget. Tinggal bagaimana kita merawatnya. Disini saya tidak diendorse oleh brand manapun. Cerita ini murni pengalaman dan riset pribadi. Jika ada kesalahan penyampaian harap maklumi, karena saya hanyalah manusia biasa.

Irfan P
Irfan P Blogger, Graphic Designer, Front End Web Developer

Posting Komentar untuk "Cerita saya “LEM BIRU” alias Beli Laptop Baru untuk Menunjang Pekerjaan"